Efektif terambil dari kata “effective” diartikan mujarrab, manjur, mengesankan. Dimaksudkan belajar yang efektif dalam penulisan ini adalah belajar yang mengakibatkan perubahan yang mengesankan, kearah penambahan pengetahuan baik dalam keluasan maupun kedalamannya.
Pada dasarnya belajar itu adalah merupakan proses kejiwaan, yang terjadi pada diri si belajar secara terus menerus. Ingat proses pendidikan seumur hidup, “min al mahd ila al lahd”,” long life education”. Bila proses itu berjalan dengan baik, maka akan di peroleh hasil belajar yang baik. Dengan kata lain bila belajar itu dilakukan dalam dan dengan proses yang betul, maka belajar itu akan menjadi efektif.
Ada dua hal diantaranya yang dapat membuat belajar menjadi efektif :
Perlu ada tujuan khusus yang akan dicapai dalam mempelajari suatu masalah tertentu. Tujuan itu yang akan menarik si pelajar untuk melakukan belajar. Dan keinginan untuk mencapai tujuan itu yang dapat mendorong si pelajar untuk melaksanakan belajar.
Gunakan akal sehat. Sikap ilmiah, motor utamanya adalah penggunaan akal sehat Akal sehat itulah yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya cara berpikir obyektif dan kritis. Cara berpikir obyektif dan kritis itu mempermudah dalam proses memahami suatu permasalahan. Dan memahami sesuatu akan lebih mempermudah proses menghafal tidak sebaliknya. Karenanya dalam belajar, penggunaan akal sehat adalah merupakan unsur yang penting. Dalam kaitannya dengan belajar dalam sistem kredit semester, belajar dengan menuruti selera (perasaan suka atau tidak suka/like and dislike) terhadap sesuatu mata kuliah tertentu, bukan hanya tidak menguntungkan, tapi justru amat merugikan. Karena dalam sistem kredit semester, setiap “nilai” dari setiap mata kuliah, punya andil/peran yang sama (sesuai bobot kreditnya) dalam penentuan Indek Prestasi yang akan diperoleh (baik IPS maupun IPK ataupun IPY).
Secara lebih rinci Thomas F.Staton dalam bukunya How to Instruct Sucsess-fully menjelaskan alur belajar efektif yang penulis kutipkan rangkumannya sebagai berikut :
Motivasi belajar.
Motivasi belajar.
Memelihara perhatian sepenuhnya.
Memajukan kegiatan mental / akal sehat.
Menciptakan suatu gambaran yang jelas dari bahan-bahan yang akan dipelajari.
Mengembangkan pengertian tentang arti, pertalian-pertaliannya penerapan praktis dari bahan-bahan yang sedang dipelajari.
Mengulang kelima langkah di atas sampai tujuan belajar tercapai.
Khusus belajar melalui membaca Dr. S. Nasution menyarankan guna mempertinggi efisiensi membaca:
Baca suatu bahan seluruhnya dengan cepat untuk mengetahui garis-garis besarnya. Baca lebih lambat untuk kedua kalinya untuk membahas bagian-bagiannya serta menyelidiki hubungannya dengan keseluruhan. Ulangi dan camkan apa yang telah dibaca (active recoil). Buat rangkuman.
Dalam belajar, ada beberapa langkah utama yang harus selalu diperhatikan yakni:
Rumuskanlah persoalan sejelas-jelasnya apapun yang sedang dihadapi sebagai suatu bahan pelajaran, jangan pernah berhenti bertanya/berpikir sebelum jelas permasalahannya
Rumuskan pemecahan sejelas-jelasnya walau itu baru merupakan perkiraan-perkiraan.
Kumpulkan data secermat-cermatnya, sehubungan dan sejalan dengan alternatif pemecahan yang dianggap paling tepat. Data bisa diperoleh melalui bacaan, pengamatan, diskusi, dan sebagainya.
Rumuskan kesimpulan-kesimpulan yang selogis-logisnya, sejauh yang dapat dirumuskan menurut data yang terkumpul.
Rumuskan konsekuensi sebanyak-banyaknya dari kesimpulan yang dibuat, baik berupa akibat, kelanjutan ataupun way out dari kesimpulan itu dsb.
Rumus “kunci” adalah terletak pada diri Anda
Yang diminta, yang diharapkan hanyalah KESUNGGUHAN, KEJUJURAN, KEBERANIAN dan AKAL SEHAT serta SIKAP YANG KRITIS.
Akhirnya, jadikanlah “belajar” itu sebagai KEBUTUHAN hidup sehari-hari. Seperti kata Allah: IQRA (1) , BACALAH — BELAJARLAH!
Belajar Yang Efektif
Reviewed by Mac_Noumi
on
06.02.00
Rating:
sangat bagus kak keren
BalasHapusbpom bogor