Most Recent

Sistem Informasi Manajemen ( CHAPTER II)

Tugas I.
Ringkasan BAB II, Sistem Informasi Manajemen.
Buku: Sistem Informasi Manajemen, PEARSON EDUCATION 2011
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon

E-Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi
Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi



Proses Bisnis
       Agar dapat berproses, bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian berbeda dari informasi mengenai pemasok, pelanggan, karyawan, tagihan dan pembayaran, dan tentu saja produk dan jasa mereka. Sistem informasi adalah proses meningkatkan bisnis yang terletak pada inti bisnis. Proses bisnis adalah arus kerja dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan seperangkat aktivitas. Proses bisnis juga mengacu kepada cara unik dimana manajemen memilih untuk mengkoordinasikan pekerjaan. Setiap bisnis dapat dilihat sebagai sekumpulan proses bisnis. Beberapa dari proses ini adalah bagian dari proses yang mencakup lebih besar.
      Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa organisasi. Pemasaran memerhatikan mengenai mengenali pelanggan produk atau jasa perusahaan, menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, merencanakan dan mengembangkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, dan mengiklankan serta mempromosikan produk atau jasa ini. Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan, menjual produk dan jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan. Aktifitas ini dapat dianggap sebagai proses bisnis. Sistem informasi penjualan dan pemasaran (sales and marketing informationsistem).
       Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perancanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan sasaran produksi pengadaan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan produksi; penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk untuk mendukung aktivitas ini. Dan informasinya, juga harus mengalir dengan cepat di dalam perusahaan, rekan bisnis (perusahaan pengiriman), dan tentu saja pelanggan.
        Sistem dan teknologi telah mengubah hubungan perusahaan dengan pelanggan, karyawan, pemasokan dan mitra logistik menjadi hubungan digital mengunakan jaringan dan internet. Begitu banyak bisnis kini dimungkinkan atau didasarkan pada jaringan digital hingga istilah bisnis elektronik (electronic business) dan perdagaangan elektronik (elektronic commerce). lahir pula e-government atau pemerintahan elektronik. jadi, pemerintahan pada setiap tingkatan, menggunakan teknologi internet untuk menyampaikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat, karyawan, dan bisnis yang bekerja dengan mereka. e-government mengacu kepada aplikasi internet dan teknologi jaringan untuk secara digital memungkinkan hubungan pemerintah dan agen sektor publik dengan masyarakat, bisnis, dan perpanjangan pemerintah lainnya.
      Ada empat jenis utama sistem organisasi dalam informasi kontemporer yang melayani manajemen koperasi, menengah, dan senior. Sistem yang melayani manajemen operasi antara lain sistem pengosesan tranksaksi (TPS). Aplikasi ini mencakup berbagai fungsi dan mengintegrasikan proses bisnis internal perusahaan ke dalam sebuah peranti lunak sehingga informasi bisa mengalir di sepanjang organisasi, meningkatkan koordinasi, efesien, dan pembuatan keputusan.sistem manajemen rantai pemasok untuk mengoptiamlkan perencanaan, pengadaan, produksi, dan pengiriman barang dan jasa manjemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi untuk mengoordinasikan semua proses bisnis di sekitar interaksi perusahaan dengan pelanggannya untuk mengoptikan pendapatan perusahaan dan kepuasan pelanggan.
       Departemen sistem informasi terdiri atas specialis, seperti programer (programmer), Analisis sistem (system analyst), pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Ada cara alternatif untuk mengorganisasikan fungsi TI dalam perusahaan yang sangat kecil tidak akan mempunyai kelompok sistem informasi formal. Perusahaan yang lebih besar akan memiliki departemen sistim informasi yang terpisah yang dapat diorganisasikan bersama beberapa lini yang berbeda, tergantung pada sifat dan kepentingan perusahaan.

Peran Bisnis dan Sistem Informasi 
    Bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian berbeda dari informasi mengenai pemasok,pelanggan,karyawan ,tagihan dan pembayaran, dan tentu saja produk dan jasa mereka. sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengelola seluruh informasinya,membuat keputusan yang lebik baik, dan meningkatkann pelaksanaan proses bisnis mereka.

Proses Bisnis
     Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang berhubunagan secara logis yang menjelaskan bagaimana tugas bisnis tertentu dilaksanakan, dan bisnis dapat dipandang sebagai sekumpulan proses bisnis. Proses bisnis adalah aliran kerja yang konkret dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan. Proses bisnis ini juga menunjukkan cara yang unik dimana perusahaan mengoordinasikan pekerjaan. Para manajer harus memerhatikan proses bisnis karena mereka menentukan seberapa baik perusahaan dapat menjalankan bisnisnya, sehingga menjadi sumberdaya yang potensial dari keberhasilan atau kegagalan strategi. Jadi perusahaan lebih fleksibel dan efesien dengan mengoordinasikan proses bisnisnya seara dekat, dan dalam beberapa hal mengintegrasikan proses ini sehingga berfokus pada manajemen sumberdaya dan layanan pelanggan efesien.
      Pada setiap tingkat organisasi, sistem informasi mendukung area fungsional utama dari bisnis sistem penjualan dan pemasaran membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa menjual produk dan jasa, dan memberikan dukungan pelanggan yang berkelanjutan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan produksi barang dan jasa, dan mengendalikan aliran produksi. Sistem keuangan dan akuntansi menjaga data asset keuangan dan aliran dana perusahaan. Sistem SDM menjaga catatan karyawan,menelusuri kemampuan karyawan,kinerja dan pelatihan
     Ada empat jenis utama sistem dalam organisasi kontemporer yang melayani manajemen operasi, menengah, dan senior. Sitem yang melayani manajemen operasi antara lain sistem pemrosesan transaksi( TPS), seperti sistem penggajian dan pemesanan, yang melacak aliran transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalakan bisnis. SIM dan DSS memberikan laporan dan akses ke kinerja perusahaan saat ini dan catatan histories pada perusahaan. Kebanyakan laporan SIM memadatkan informasi dari TPS dan benar-benar bersifat anlitis. DSS mendukung keputusan manajemen ketika keputusan ini unik, berubah dengan cepat, dan tidak dapat dispefikasikannya dengan mudah sebelumnya. DSS ini memiliki analitis dan kemampuan anlisis data yang internal. ESS mendukung manajemen senior dengan memberikan data kepentingan terbesar pada pembuat keputusan manajemen senior, sering kali dalam bentuk grafik maupun diagram yang dikirim melalui portal. ESS memiliki kemampuan analitis yang terbatas namun dapat menggunakan peranti lunak grafis canggih dan berbagai sumber informal eksternal dan internal.
        Aplikasi perusahaan, seperti sistem perusahaan, manajemen rantai pasokan, sistem manjemen hubungan ppelanggan, dan sistem manajemen pengetahuan, didesain untuk menujang koordinasikan dan integrasi proses keseluruhan organisasi sehingga organisasi dapat beroperasi secara efesien. Aplikasi ini mencakup berbagai fungsi dan mengintegrasikan proses bisnis internal perusahaan ke dalam sebuah peranti lunak sehingga informasi bias mengalir di sepanjang organisasi, meningkatkan koordinasi, efesien, dan pembuatan keputusan.sistem manajemen rantai pemasok untuk mengoptiamlkan perencanaan, pengadaan, produksi, dan pengiriman barang dan jasa manjemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi untuk mengoordinasikan semua proses bisnis di sekitar interaksi perusahaan dengan pelanggannya untuk mengoptikan pendapatan perusahaan dan kepuasan pelanggan. Sistem manajemen pengetahuan membuat perusahaan dan mengoptimalkan penciptaan, pembagian, dan distribusi pengetahuan untuk meningkatkan proses bisnis dan keputusan manjemen.

Jenis Sistem Informasi Bisnis
          Pada pandangan pertama sulit untuk mengerti seluruh system yang berdeda pada bisnis,dan lebih sulit lagi untuk mengerti bagaimana berbagai system tersebut berhubungan satu sama lain.
       Situasi rumit ini digabarkan dengan melihat pada seluruh system yang berbeda ini dari dua sudut pandang berbeda:sudut pandang fungsional yang mengenali system berdasarkan fungsi bisnis utama.dan sudut pandang yang mengenali system sebagai kelompok organisasi utama yang lainnya.

A.Sistem dari sudut pandang fungsional
Sistem ini terletak pada depertemen khusus,seperti akuntansi,pemasaran dan penjualan ,produksi,dan SDM.

B.Sistem penjualan dan pemasaran
Sistem ini membantu manajemen senior untuk mengawasi pergerakan yang mempengaruhi produk baru dan kesempatan penjualan,mendukung perencanaan untuk produk dan jasa yang baru,dan mengawasi kinerja pesaing.

C.Sistem manufaktur dan produksi
Sistem ini berhubungan dngan perencanaan,pengembangan dan pemeliharaan fasilitas produksi,penetapan sasaran produksi, pengadaan, penyimpanan, dan ketersediaan barang produksi.

D.Sistem keuangan dan akuntansi
Fungsi dari sistem ini adalah mengelola asset keuangan perusahaan,seperti uang tunai,saham,obligasi,dan infestasi lainnya.

E.Sistem sumber daya manusia
Bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan.
Tugas II (Resume) artikel, berdasarkan pilihan yang ditampilkan dari www.sendspace.com , dikerjakan 2 dari 6 artikel yang menjadi asumsi.

1. http://www.sendspace.com/file/fq9fg0 (download 2)
E-Bisnis Operasi Shift: Dari Manajemen Supply Chain untuk Rasa-dan-Respon Sistem.
Walter Rodríguez.

ABSTRAK.
Rancangan e-bisnis operasi sering diturunkan ke tahap pelaksanaan proses pembangunan perdagangan Internet. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyajikan sebuah kerangka kerja baru untuk memfasilitasi terus menerus elektronik komunikasi antara mitra dagang di pasokan rantai dan integrasi operasi elektronik di seluruh proses pengembangan e-bisnis. Sebagai latar belakang, kertas review e-bisnis desain metodologi dan masalah pasokan terkait rantai. Kemudian, mengartikulasikan permintaan-driven, rasa-dan-respon sistem (SRS) kerangka untuk membimbing e-bisnis operasi dan produk pemantauan seluruh nilai rantai jaringan tanpa menghambat otonomi manusia. Makalah ini menyajikan model untuk integrasi SRS dari proses bisnis strategi memungkinkan, teknologi dan sistem, seperti Enterprise Resource Planning, Pelanggan Relationship Management, Supply Chain Management, Kolaborasi Perencanaan, Peramalan, dan pengisian, Point of Sale, Radio Frekuensi Identifikasi Tag, dan Global Positioning System. Ini sistem dapat berperan dalam kerangka realisasi SRS utama. Makalah ini juga membahas cara-cara di mana SRS kerangka kerja implementasi dapat mencegah bullwhip effect dengan cepat mengantisipasi permintaan dan mengurangi waktu respon.
KATA KUNCI. e-Bisnis, manajemen rantai suplai, rantai permintaan manajemen, rasa-dan-respon sistem, sistem adaptif, e-Niaga.

PENDAHULUAN
         Hal ini penting untuk mempertimbangkan hubungan mitra e-bisnis, komunikasi, dan operasi (khususnya, Supply Chain Management, atau SCM) selama tahap awal pengembangan perdagangan Internet proses. Sayangnya, SCM dan pertimbangan operasional lainnya sering diturunkan ke tahap akhir dari proses desain e-bisnis. Sebagai internet berbasis perdagangan tumbuh, sehingga memiliki kebutuhan untuk memusatkan perhatian pada (1) cepat-respons komunikasi dan kolaborasi mulus antara e-bisnis mitra (misalnya, produsen, produsen, serviceproviders, pemasok, penjual, grosir, distributor, agen pembelian, logistik, konsultan, agen pengiriman, pengantar, pengecer, pedagang, dan pelanggan), (2) transaksi operasional (misalnya, penjualan, pembelian, komunikasi, persediaan, layanan pelanggan, memesan, mengirimkan, memeriksa status, dan sumber, antara lain), dan (3) efektivitas operasional, efisiensi dan kehandalan informasi dalam rantai pasokan produk, sistem, dan jasa (Gaither, 2002), khususnya, menghindari rantai pasokan kecenderungan bullwhip effect (Forrester, 1958; Sahin dan Robinson, 2002). Integrasi tepat waktu desain operasional dan SCM pertimbangan, selama proses desain e-bisnis, akan sangat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan e-bisnis. Bagian selanjutnya menyajikan sebuah update untuk metodologi desain e-bisnis diterbitkan dalam jurnal sekitar tiga tahun lalu (Rodriguez, 2003). Model diperbarui digunakan untuk meluncurkan meninjau masalah rantai pasokan dan bagaimana e-mitra dapat mengintegrasikan komunikasi dan operasi melalui penggunaan akal-dan-respon paradigma dan teknologi dan sistem yang menggantikan pemikiran rantai suplai tradisional.

METODOLOGI E-BISNIS
Menjadi e-Enterprise tidak terjadi dengan sendirinya. Ini hasilnya mengikuti, metodologis, obyektif hasil-driven yang mencerminkan pengalaman pemimpin industri. (Hoque, 2000)

STRATEGI LANCAR, TECHNOLOGIES, DAN SISTEM
      Menurut Asosiasi Produk Makanan, Minuman dan Konsumen Perusahaan (GMA, 2006), Collaborative Planning, Forecasting dan Pengisian (CPFR) adalah salah satu strategi rantai suplai dan teknologi yang telah menjanjikan keuntungan lebih besar melalui peningkatan efisiensi dan peningkatan kerjasama antara mitra dagang. Beberapa alat-alat sebelumnya termasuk Electronic Data Interchange (EDI), Vendor Managed Persediaan (VMI), dan Respon Konsumen Efisien (ECR). CPFR telah disampaikan pada janji-janjinya karena terintegrasi baik pasokan dan permintaan proses dan mempertahankan menutup e-kolaborasi dan informasi sharing antara mitra dagang. Namun, belum CPFR telah otomatis dan jatuh pendek dalam pelacakan dan penginderaan produk seluruh rantai pasokan. Selanjutnya, sedangkan CPFR bergantung pada saat ini informasi, memerlukan sering hidup-interaksi antara pelanggan dan pemasok untuk mengelola melayang atau pengecualian untuk permintaan produk (Yang dalam dunia perdagangan 24 / 7 Internet yang akan menjadi masalah). Selain itu, CPFR membutuhkan panduan terus-menerus dan semi-manual.

MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM KONTEKS E-BISNIS SCM
        Adalah seni dan ilmu menciptakan dan menonjolkan sinergis hubungan antara mitra dagang di pasokan dan distribusi saluran dengan tujuan bersama umum produk memberikan dan layanan kepada "pelanggan yang tepat" di (Vakharia "waktu yang tepat.", 2002) Dalam konteks e-bisnis, manajemen rantai suplai adalah operasi disiplin manajemen yang bersangkutan dengan hubungan sinergis, kegiatan, dan operasi di perusahaan perdagangan Internet. SCM melibatkan pergerakan bahan-bahan fisik dan informasi elektronik termasuk transportasi, logistik, dan informasi-aliran manajemen untuk meningkatkan efisiensi operasional, efektivitas, dan profitabilitas. SCM terdiri dari strategi dan teknologi untuk mengembangkan dan mengintegrasikan operasi, komunikasi, dan hubungan antara e-commerce mitra dagang (produsen, produsen, penyedia layanan, pemasok, penjual, grosir, distributor, agen pembelian, logistik, konsultan, agen pengiriman, pengantar, pengecer, pedagang, dan pelanggan), serta meningkatkan operasi mereka di seluruh produk atau rantai layanan.

"PÚBLICOS" SISTEM TRANSPORTASI
    Transportasi rute untuk bus biasanya direncanakan, berdasarkan pada perkiraan tentang di mana pelanggan potensial akan pada waktu yang berbeda dari hari serta di mana mereka ingin pergi (tujuan). Transportasi bus manajer operasi biasanya memutuskan rute yang akan mengikuti bus sebagai serta lokasi halte bus dan waktu dan frekuensi berhenti dan rute. Sopir bus ikuti rute mereka dan mencoba, sebanyak mungkin, untuk menjaga jadwal mereka ditugaskan. Mereka dihargai untuk menjaga untuk rute pra-ditetapkan, terlepas dari berapa banyak penumpang mereka memilih sepanjang jalan. Mereka tidak perlu tahu di mana penumpang individu akan. Sebenarnya, mereka bahkan tidak perlu penumpang untuk melakukan pekerjaan mereka. Operasi manajer melihat sejarah (pasokan) informasi Walter Rodríguez 83 dan menyesuaikan rute dan jadwal berdasarkan informasi sebelumnya (Haeckel, 1999). Di sisi lain, sopir taksi dan pengendali (call center), basis keputusan mereka pada permintaan langsung dari penelepon (pelanggan). Taksi perusahaan mempekerjakan driver dan pengendali didasarkan pada wawasan mereka ke dalam bagaimana banyak pelanggan mereka dapat mengantisipasi, atau mereka bahkan mungkin over-jenuh (Over-supply) pasar dengan memiliki driver siap dan menunggu saat permintaan muncul, dengan semua sumber daya terbuang untuk menemani keputusan tersebut. Sopir taksi menggunakan pengetahuan mereka (atau berkonsultasi GPS online mereka peta) untuk menentukan rute terbaik untuk mengambil pelanggan dari titik A ke titik B. Ada jelas waktu non-produktif selang hanya untuk mendapatkan ke titik A untuk mengambil pelanggan. Selanjutnya, permintaan perjalanan dapat berubah drastis dari hari ke hari.
       Informasi tentang pelanggan real-time permintaan (keputusan berdasarkan permintaan yang sebenarnya) mengatur keputusan sopir taksi dan set path dan terkait biaya transportasi. Di sisi lain, bus mengikuti ditentukan pola (keputusan berdasarkan perkiraan). Puerto Rico unik "públicos" sistem transportasi (seperti teringat oleh penulis saat dia tumbuh ada di awal '50-an) telah kombinasi bus / taksi sistem. "Públicos" itu hanya sedan mobil digunakan untuk tujuan ini transportasi.
        Ini "públicos" sistem transportasi akan membantu menjelaskan SRS dan konsep sensor. Sistem públicos mengkombinasikan fleksibilitas dan respon sistem taksi dengan efisiensi dan prediktabilitas sistem bus. Para públicos dioperasikan sebagai berikut dalam awal '50-an: Ada pra-ditugaskan rute mobil sedan biasa (tidak ada Mini van ada) bepergian dari satu plaza kota utama yang lain plaza kota sepanjang arteri transportasi utama (biasanya, sebuah jalan pedesaan yang menghubungkan kota). Ini "públicos" akan berhenti di setiap plaza kota untuk menjatuhkan wisatawan. Wisatawan kemudian akan berjalan ke tujuan akhir mereka atau melanjutkan ke kota lain. Driver akan berhenti dan antre untuk perjalanan mereka kembali ke plaza kota asal mereka. Sementara pada rute mereka akan mengumpulkan (Akal) informasi yang dibutuhkan untuk kembali rute bus mereka dari penumpang bahwa mereka mengambil di sepanjang jalan serta dari públicos lain dan bus tiba di tempat tujuan mereka. Tentu saja, sistem ini akan bekerja lebih baik dengan teknologi modern seperti komunikasi selular dan Sistem pelacakan GPS. Dengan built-in sensor SRS, "públicos" akan mampu menyediakan informasi real-time ke depot koordinasi sentral serta untuk memberikan informasi tambahan tentang pengisian bahan bakar, permintaan penumpang, rute lebih pendek, kemacetan, rerouting, dan sebagainya.

KESIMPULAN
Makalah ini terakhir paradigma rantai pasokan saat ini dan disajikan model konseptual dan kerangka kerja untuk rasa dan respon yang akan memandu operasi e-bisnis dengan produk pemantauan di seluruh jaringan rantai nilai, tanpa mengurangi otonomi manusia. Awal Walter Rodríguez 85"E-sensor" (program perangkat lunak komputer dan yang terkait perangkat keras) pada titik-titik strategis dalam rantai pasokan. Dalam prakteknya, e-sensor akan dirancang untuk data-capture (penginderaan), monitoring, dan mengevaluasi data (input) di seluruh rantai nilai. Meskipun mungkin sangat mahal untuk diterapkan, akhirnya, pendekatan ini akan menghasilkan otomatisasi semi-analisis dan tindakan (respon) ketika set input ditentukan (merasakan), tanpa menghambat manusia otonomi dan dengan konsekuensi pengurangan dalam persediaan. E-sensor akan mengumpulkan data dan memantau dan mengevaluasi pertukaran informasi antara server yang ditunjuk pada pasangan e- (Pemasok dan saluran distribusi) jaringan. Sensor akan menyesuaikan rencana dan kembali mengalokasikan sumber daya dan rute distribusi ketika perubahan dalam parameter yang ditetapkan ditunjukkan. Ini adalah perangkat tambahan atas CPFR saat ini dan SCM / DCM sistem (seperti 'Manugistics Permintaan Perencanaan Sistem) yang menganalisis manufaktur, distribusi, dan data penjualan terhadap data diperkirakan. Penambahan sensor SRS akan sinyal monitor manusia (operasi atau manajer rantai pasokan) ketika perubahan di luar parameter ditetapkan. Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah bahwa e-sensor akan mampu menilai sejumlah besar data dan informasi secara cepat, untuk menanggapi perubahan dalam lingkungan rantai (supply dan demand) tanpa menghambat manusia otonomi. Menyimpulkan dari tabungan yang telah diperoleh dalam pelaksanaan CPFR dan teknologi RFID sistem, implementasi penuh dari SRS memegang janji memberikan ekonomi waktu dan uang dan, lebih penting, perbaikan dalam kepuasan pelanggan. Ini adalah membayangkan bahwa evolusi berikutnya dari e-sensor akan berada di bentuk agen cerdas yang akan dikembangkan sebagai hardware terintegrasi sistem perangkat lunak. Ini dapat dirancang khusus untuk merasakan (Merasakan) dan menanggapi (tindakan) atau bahkan mengantisipasi dalam beberapa pra-didefinisikan kendala dan faktor operasional, dan merespon dalam real-time fashion untuk perubahan yang terjadi di seluruh rantai pasokan.

1. http://www.sendspace.com/file/s2saf7 (download 3)

SURVEY PELAKSANAAN UNTUK E-BISNIS GLOBAL LOGISTICS INDUSTRI TEKSTIL DI TAIWAN

Ming-Kuen Chen, Jiunn-Shiow Lin dan Chang-Hua Huang

Institute of Commerce Otomasi dan Manajemen Nasional Taipei University of Technology Taipei (106), Taiwan Chief Divisi Pengetahuan Jasa, Biro Pengembangan Industri Departemen Urusan Ekonomi Taipei (106), Taiwan

ABSTRAK
Setelah sistem kuota dibatalkan pada tahun 2005, sebagai akibat dari perdagangan bebas pasar terbuka, tekstil industri di Taiwan telah menghadapi beberapa dampak, seperti: persaingan harga rendah dari Cina Daratan, dan perdagangan regional. Situasi ini terus meningkat. Selain merek, baik pedagang, yang menerima manfaat setelah sistem kuota dibatalkan, terus menjadi lebih besar melalui metode penggabungan, dan kemudian mulai untuk mengurangi sumber pasokan dan memerlukan pemasok untuk memiliki kemampuan satu-stop shopping. Selain itu, keadaan yang konsumsi konsumen perubahan kebiasaan telah mempercepat menghilangkan dari produk. Untuk mengatasi tekanan dijelaskan di atas dan meningkatkan keuntungan dari persaingan, industri tekstil di Taiwan mulai mengintegrasikan hilir dan hulu produsen vertikal satu demi satu, dan melaksanakan pengaturan global secara keseluruhan. Sebagai aplikasi elektronik rantai pasokan dianggap sebagai dasar dari logistik global tekstil industri, mereka dapat mengontrol keseimbangan sumber daya kubu global yang efektif melalui logistik, dan meningkatkan keuntungan dari kompetisi. Penelitian ini akan mengamati elektronik aplikasi logistik global dengan industri tekstil Taiwan dengan metode kasus studi. Melalui tiga dimensi, yang integrasi vertikal, berbagi informasi dan modul fungsi logistik, itu akan menyelidiki ke kedalaman aplikasi logistik global, dan menganalisis situasi saat ini pelaksanaan tujuh industri tekstil di Taiwan, dalam rangka untuk menjadi sebagai referensi dari usaha masa depan. Ini adalah hasil pengamatan dalam penelitian ini: tengah dan hulu produsen industri tekstil Taiwan cenderung untuk bekerja sama dengan pedagang saluran merek, dan mengintegrasikan sumber daya secara vertikal ke bawah untuk memberikan pelanggan layanan one-stop shopping, karena produsen hilir ingin perlu bereaksi pasar busana siap pakai, mereka terutama bekerja dalam koordinasi dengan keseimbangan pelanggan, dan melaksanakan integrasi vertikal dengan pelanggan.

Keywords: Integrasi Vertikal, Global Logistik, Industri Tekstil

1. PENGANTAR
Sebagai sistem kuota dibatalkan, Taiwan tekstil industri telah dipengaruhi oleh biaya-rendah kompetisi dari beberapa negara berkembang, dan oleh perekonomian daerah yang maju negara telah dibentuk dalam rangka untuk melindungi industri nasional; Taiwan sebagian besar industri tekstil milik tradisional produsen dan mulai mengembangkan elektronik penerapan rantai pasokan, dalam rangka memperkuat keuntungan dari kompetisi. Taiwan tekstil industri mulai mengubah konstitusi perusahaan melalui pengembangan ini, dan membangun dunia logistik kemampuan dengan kebijakan global secara keseluruhan pengaturan, melalui dasar electronization. Penelitian ini terutama mengamati elektronik penerapan logistik global tujuh tekstil industri di Taiwan dan melakukan analisis deskripsi kasus dan lintas kasus, dan akhirnya membuat kesimpulan sebagai referensi untuk itu perusahaan eksekusi di masa depan.

2. TINJAUAN LITERATUR
2.1 Manajemen Logistik global Perusahaan dalam pengelolaan ini lingkungan tidak hanya sudah dibutuhkan untuk memasok permintaan domestik dan menghadapi domestik pesaing seperti di masa lalu, tetapi juga harus menghadapi pesaing tantangan di bawah lingkungan global. Berikut berubah menjadi orientasi umum tentang manajemen global: untuk merancang strategi dalam tenda komando dapat menentukan kemenangan luar ribu kilometer. Menurut Supply Chain Management Association, logistik adalah bagian dalam Prosedur rantai pasokan, tujuan utamanya adalah untuk memenuhi tuntutan pelanggan, dan efisien rencana, mengeksekusi dan mengendalikan reverse logistics, saham, layanan dan informasi yang relevan, dari produksi ujung ke ujung konsumen. Selain itu, aktivitas manajemen logistik terutama mencakup inbound dan transportasi outbound saluran, armada manajemen, penyimpanan, penanganan material, memenuhi pesanan, desain jaringan logistik, stok kontrol, perencanaan dan pengelolaan pasokan permintaan, dan pemasok pihak ketiga pelayanan logistik. Dalam tingkat yang berbeda, fungsi logistik masih termasuk pembelian, produksi jadwal dan mengelola, paket dan perakitan, dan layanan untuk pelanggan. Strategi manajemen adalah fungsi integrasi untuk mengkoordinasikan dan mengoptimalkan semua aktivitas logistik, dan untuk mengintegrasikan kegiatan logistik dan fungsi lainnya, termasuk menjual, pemasaran dan manufaktur, keuangan, dan teknologi informasi. Selain itu, karena kebutuhan perusahaan untuk menghadapi tren globalisasi, dua sarjana, Yi-Ru Yan dan Chang Chun-Tsi, dengan konsep? "? Operasional kantor pusat? "? menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan informasi, drive logistik mekanisme, mengintegrasikan sumber daya lokal dan global, dan memperkuat kemampuan pusat, untuk membentuk sistem pasokan yang solid, dalam rangka untuk menghasilkan cepat, memberikan barang dalam waktu, berbagi informasi yang diperoleh, memenuhi permintaan pelanggan, dan membuat jenis operasi nilai. Dari definisi tersebut diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa strategi manajemen terutama adalah bagaimana mengelola sambungan relevan efisien antara titik dan titik, dan di antara mereka utamanya kerja logistik maju dan mundur, menyimpan dan transportasi untuk artikel entitas untuk

2,2 Vertikal Integrasi Dosa-Dosa Chang dan Jin-Sheng Chan, dua sarjana, dibesarkan bahwa karena seluruh dunia mengejar?? "pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dan vertikal integrasi hulu dan hilir? "?, yang tren, yang lain mengejar rute internasionalisasi untuk perusahaan adalah asosiasi rantai pasokan antara industri, dan kerjasama antara produksi dan pemasaran. Inti dari taktik integrasi vertikal adalah menginternalisasikan transaksi bisnis eksternal pemasaran melalui beberapa mekanisme sinergi, untuk mempercepat operasi perusahaan dan meningkatkan Pendapatan. Dari pandangan supply chain industri, Porter bisa membagi konsep integrasi vertikal mundur integrasi dan integrasi ke depan, dua jenis. Selain itu, peneliti asing berpikir bahwa integrasi vertikal adalah klasifikasi keputusan berdasarkan operasi taktik, dan terutama probe ke dalam relasi antara satu sama lain dalam rantai nilai dan kepemilikan pertanyaan, dan mempertimbangkan dua dijelaskan di atas sebagai organisasi internal atau eksternal organisasi. Integrasi vertikal terutama adalah diterapkan pada bagian internal perusahaan atau lingkungan antara perusahaan, apalagi, utama kedalaman integrasi vertikal adalah arah, ekstensi, keseimbangan, tiga jenis, 1, arah itu: berarti integrasi kenaikan atau penurunan perusahaan; 2, ekstensi: itu berarti untuk memperpanjang dari posisi manufaktur tunggal untuk menjalani operasi dari rantai nilai secara keseluruhan;, 3 keseimbangan: pemasok dan pelanggan mengatur antarmuka sinergi. un-Bin Fang pikir ada pemikiran yang berbeda sebagai berbeda jenis integrasi vertikal diterapkan untuk berbeda industri, dan manfaat dan biaya yang berasal dari integrasi juga bisa berubah karena industri lingkungan, sedangkan satu jenis perusahaan tumbuh, jangka pendek urusan keuangan bukanlah faktor keputusan; sebaliknya, relatif membayar lebih perhatian pada topik kunci yang terus menerus pembangunan harus wajah, dan pengaturan keseluruhan. Hal ini dapat diketahui dari atas bahwa vertikal Integrasi memiliki manfaat yang jelas dalam pertumbuhan perusahaan, dan manfaat utama meliputi mengurangi manajemen rantai pasokan yang tidak menentu di, menyimpan biaya, pengembangan koperasi produk dan prosedur, perbaikan komunikasi, dan berbagi risiko dan imbalan.

2.3 Berbagi Informasi Semua perusahaan meningkatkan daya saing organisasi dalam kontes saat ini, untuk bersaing untuk pasar global di abad 21. Pasar ini electronization koneksi dan esensi dinamis, sehingga perusahaan mulai meningkatkan tingkat mereka yang cepat, elastisitas dan kemampuan reaksi, dalam rangka memenuhi persyaratan pasar yang bervariasi dari menit ke menit. Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini, banyak perusahaan mulai untuk menggunakan outsourcing dan mengembangkan kegiatan perusahaan virtual untuk membubarkan tambah mereka nilai, dan di perusahaan-perusahaan virtual dan rantai pasokan, teknologi informasi yang mengintegrasikan perusahaan pemasok / mitra titik fokus. Para konsep rantai suplai dipopulerkan di terakhir tahun, sehingga teknologi komunikasi memperdalam informasi lebih lanjut dan matang, termasuk penerapan EDI, internet dan WWW, membuat sistem yang rumit hubungan antara pemasok dan pelanggan untuk mendapatkan solusi. Internet dalam pasokan rantai digunakan antara mitra hilir dan hulu mitra perusahaan, untuk berbagi informasi dengan internet, sebuah contoh yang paling umum yang menggunakan internet untuk berbagi pesan pada distribusi, karena biaya distribusi sangat mahal bagi perusahaan.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian metode utama dari penelitian ini adalah melalui analisis kasus, untuk menganalisis taktik Taiwan industri tekstil pada susunan secara keseluruhan diseluruh dunia, dan aplikasi informasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Kasus metode penelitian yang ketat terhadap operasi perusahaan akan lebih baik daripada metode tradisional dan rasional pada umumnya, seperti sebagai optimasi, model statistik, dll Dan sampel bahwa metode penelitian mengadopsi kasus umum tidak sebagian besar secara acak. Menurut karakteristik dari industri tekstil, penelitian ini menyesuaikan definisi dari ekstensi, arah dan keseimbangan. Selain itu, mengenai tingkat berbagi informasi, penelitian ini juga menjelaskan definisi asli baru; definisi yang relevan ditunjukkan seperti pada Tabel 2. Adapun fungsi logistik, penelitian ini mengacu untuk jenis logistik yang referensi telah diklasifikasikan, dan mengatur fungsi sistem yang relevan di tekstil industri di bawah struktur inti; utama penjelasan adalah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.

4. Analisis Kasus.
4.1 Analisis Kasus Di bawah pengaruh lingkungan yang besar (Aksesi WTO, sistem kuota dibatalkan, daerah ekonomi, dan mengubah perusahaan yang internasional permintaan merek yang baik, dll), hulu, tengah sungai dan hilir tekstil produsen di Taiwan industri telah menghadapi tekanan dari berbagai bentuk. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis setiap produsen tentang jenis mereka industri, produk dan layanan item, masalah yang perusahaan hadapi, strategi model, dan mekanisme operasi. Yang relevan penjelasan adalah ditampilkan sebagai dalam Tabel 4. 
Segmen hulu industri tekstil (A JENIS) perusahaan memproduksi terutama serat dan baku bahan benang pintal bahwa kain abu-abu kebutuhan, dan dipengaruhi oleh lingkungan yang besar, misalnya: WTO aksesi dan kuota menahan diri dibatalkan. Cina Daratan kapasitas berat memegang cara persaingan harga rendah, sehingga Perusahaan kehilangan dasar keuntungan. Selain itu, karena pemasok utama perusahaan internasional mereka yang baik adalah produsen pakaian siap pakai, sehingga perusahaan tidak mampu untuk memperoleh ketertiban langsung dari perusahaan-perusahaan internasional merek yang baik. Para pedagang bahan baku harus bergantung pada urutan produsen hilir, tetapi keuntungan dari setiap lapisan dikompresi untuk menyebabkan kerugian lebih banyak keuntungan. 
Segmen tengah sungai industri tekstil (B JENIS) Perusahaan terlibat dalam produksi non-Kain tenunan dan memiliki tiga bisnis utama sistem, dan setiap sistem bisnis telah eksklusif pelanggan dan wilayah layanan, menyebabkan sumber daya perusahaan harus terdispersi, dan saling mendukung kemampuan kapasitas yang relatif lemah. perusahaan terutama dikhususkan untuk produksi, penelitian dan pengembangan di kain kotak-kotak dan filamen panjang kain, dan pemasaran internasional. Dan kemampuan penelitian dan pengembangan milik ke posisi terdepan dalam industri Ini. Mengembangkan informasi aplikasi dengan sendirinya melalui internal bagian dari perusahaan pada saat yang sama, dan adalah satu dari sedikit perusahaan perusahaan yang memiliki kemampuan tinggi dalam informasi industri tekstil. Tapi menghadapi global secara keseluruhan pengaturan, tidak mampu untuk menangani multi-situs produksi dan pembelian integrasi. adalah perusahaan produsen kain, dan kecuali bahwa kain tersebut dibuat, bekerja sama secara langsung dengan pedagang saluran merek di hilir, setelah melompati pembuatan pakaian siap pakai. Menghadapi tekanan pengaturan global secara keseluruhan, perusahaan bertanggung jawab untuk penelitian, pengembangan dan desain untuk kain di Taiwan, dan pembuatan pakaian siap pakai terutama untuk dekat dengan pelanggan. Namun pada saat itu tidak memiliki kemampuan rantai pasokan kesederhanaan bahwa pelanggan kebutuhan, untuk melaksanakan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dengan konsep perencanaan keseluruhan. 
Segmen hilir industri tekstil (C TYPE) Bisnis utama dari Perusahaan adalah pembuatan dan penjualan kain dan di profesional barang rajutan elastis, dan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kebutuhan semua-dalam-satu layanan, ia membawa keluar bisnis kain siap pakai secara bertahap. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi globalisasi kompetisi, Enterprise melakukan global secara keseluruhan pengaturan untuk kantor operasi siap pakai pakaian, dan kemudian melalui penelitian dan pengembangan barang-barang rajutan profesional dan kain, drive pertumbuhan bisnis siap pakai pakaian. Tetapi hal ini tidak terintegrasi setiap kubu, sehingga bahwa harga dikutip berbeda dan tidak ada keuntungan dalam pembelian bahan baku. Dan pelanggan dapat memampatkan keuntungan siap pakai pakaian dengan harga kain pada saat yang sama, sehingga perusahaan harus melakukan perencanaan global Model logistik. Perusahaan membuat terutama denim dan siap pakai kain koboi, dan telah memiliki semua-dalam-satu kapasitas produksi industri tekstil, dan telah memiliki dasar keunggulan dalam bisnis yang sama. Dan pelanggan terutama adalah perusahaan internasional merek yang baik dan skala besar distributor. Tetapi metode menempatkan suatu adalah melalui tengkulak agar pedagang untuk merancang dan menunjuk bahan, sehingga keuntungan Enterprise dari model OEM berkurang, sehingga Perusahaan berharap untuk melompati model perantara pedagang, dan memanfaatkan semua-dalam-satu kapasitas produksi untuk memproduksi dan membeli langsung, dalam rangka meningkatkan keuntungan, perusahaan menganggap kain rajutan, datar menenun dan pemasaran pakaian jadi sebagai inti. Dalam kerangka organisasi yang ada, yang rantai pasokan di wilayah yang berbeda adalah tidak dapat terintegrasi secara efektif, dan sumber daya dispersible satu sama lain, sehingga unit pengambilan tidak memiliki menggabungkan informasi sebagai referensi keputusan. Selain itu, karena setiap unit bisnis beroperasi independen, unit bisnis yang menerima pesanan menerima pesanan dan tidak akan mengubahnya atas unit usaha di bawah bendera Perusahaan J untuk menghasilkan dan manufaktur. Selain itu, untuk pengiriman pada jadwal unit pemasaran dapat menentukan pembelian bahan baku bahan dengan sendirinya dan tempat urutan produksi, dan tidak melalui markas umum; sehingga perusahaan pelanggan.

4.2 Analisis Cross-kasus Mengenai GLM, pertimbangan motif setiap perusahaan berbeda sampai batas tertentu; kecuali alasan bahwa Taiwan telah dihadapi industri tekstil tekanan lingkungan aksesi WTO dan Pembatalan sistem kuota, motif utama adalah berharap Kemampuan reaksi yang perusahaan dapat diperkuat, GLM menganggap sebagai permintaan di masa mendatang ketika perusahaan memperluas domain. Arah taktik setiap perusahaan berbeda, dan model responsif GLM akan berbeda sampai batas tertentu, juga. Analisis metode ditunjukkan seperti pada Tabel 5, dan karena mereka atribut produk 'perusahaan D dan E dianalisis satu dari yang lain dalam analisis lintas kasus; analisis adalah sebagai berikut: 
1. Segmen benang serat dan berputar Taktik utama adalah melalui kerjasama dengan distributor hilir, untuk membiarkan perusahaan internasional merek yang baik menunjuk untuk menggunakan bahan baku seperti tempat perintah untuk produsen siap pakai kain. Selain itu, produsen segmen ini juga dapat melakukan aliansi strategis dengan produsen pencelupan & tenun segmen dan siap membuat pakaian segmen, sehingga ketika merek menunjuk pedagang bahan baku, kain akan diproduksi sebagai jika produsen bahan baku yang ditunjuk akan menghasilkan kain. Jadi perusahaan memiliki sudah berubah menjadi posisi terkemuka dan bertugas informasi di bawah kendali bisnis personel. Perusahaan tidak dapat memahami pelanggan setelah personil bisnis meninggalkan pekerjaan, sehingga J Enterprise harus diatur sebuah pusat integrasi sumber daya perusahaan dalam rangka meningkatkan negara. Adapun industri dari pakaian siap pakai, perusahaan sudah memiliki utuh informasi dasar, misalnya: CPFR dan SRM sistem yang akan digunakan untuk menawarkan pelayanan yang baik, namun siap pakai pakaian juga dipengaruhi oleh besar lingkungan dan gaya fashion dan oleh perubahan cepat bahan tekstur, bukan kapasitas desain hanya memiliki hambatan, tetapi juga alokasi perencanaan material telah masalah pada waktu yang sama. Jadi perusahaan harus menetapkan up model operasi untuk mengintegrasikan sumber daya dari enterprise.the keseluruhan untuk produsen koperasi untuk proses, dan keuntungan yang tidak akan dikompresi oleh asli produsen pencelupan & tenun segmen atau siap membuat pakaian segmen. Oleh karena itu, kedalaman berbagi informasi terutama untuk menekankan integrasi pesanan, agar distribusi untuk multi-pabrik dan pembelian integrasi dan untuk melaksanakan perencanaan pendukung keputusan informasi pasar. Adapun sistem informasi logistik, dalam rangka untuk memenuhi kedalaman berbagi informasi, utama aplikasi memiliki distribusi agar multi-pabrik dan fungsi manajemen outsourcing (bagian dari garis putus-putus pada Tabel 6). 
2. Mewarnai & tenun segmen (kain) Di segmen kain, taktik utamanya adalah untuk mengintegrasikan bawah segmen siap membuat pakaian dan produsen merek pakaian siap pakai dan untuk mengintegrasikan atas produsen bahan baku segmen materi; tujuan utama adalah untuk berharap untuk mengurangi ketergantungan pada perintah yang dari siap pakai pakaian produsen, dan pemasok berharap bahwa perusahaan internasional merek yang baik memiliki integrasi yang mampu itu, hulu tengah sungai dan hilir dan mantap dalam mendukung bahan dan pada kualitas bagi pelanggan. Selain itu, produsen kain berharap bahwa sebagai pelanggan tempat perintah untuk produsen pakaian jadi, hecan menunjuk bahan kain, untuk mengurangi kompresi ruang keuntungan dan untuk mendirikan kain merek. Tingkat berbagi informasi terutama yang perintah integrasi dengan koperasi yang relevan produsen atau produsen, agar distribusi untuk multi-pabrik, pembelian integrasi, dan keputusan dukungan perencanaan informasi pasar, untuk bereaksi permintaan pesanan pelanggan dengan cepat, dalam rangka memenuhi kedalaman berbagi informasi, aplikasi utama memiliki distribusi rangka untuk multi-pabrik dan fungsi manajemen outsourcing (bagian dari bertitik baris dalam Tabel 6). 
3. Siap-membuat pakaian segmen Produsen siap pakai segmen pakaian berbeda dari pencelupan & tenun segmen yang dipengaruhi oleh lingkungan yang besar relatif mendalam. Mereka akan menghadapi persaingan dalam kain rendah harga dari Daratan Cina, dan karena transisi permintaan, distributor dan pedagang merek menekankan bahwa fungsi dari produk materi harus tinggi dan gaun itu merancang harus mengejar mode, sehingga produksi pakaian siap pakai muncul di kecil volume dan besar berbagai metode. Oleh karena itu, siap pakai produsen pakaian menghadapi tekanan diperpendek siklus hidup produk dalam pembelian dan mendapatkan materi siap. Selain itu, keuntungan juga akan dikompresi dengan merancang pedagang ditengah. Jadi, taktik utama produsen siap pakai segmen pakaian adalah untuk bekerja sama dengan terkenal pedagang dan distributor merek erat dalam jangka panjang koordinasi, dalam rangka berjuang untuk jangka panjang urutan pelanggan. Dan memanfaatkan sinergi berbagi informasi sehingga bahwa produsen dapat merespon permintaan pelanggan lebih cepat dan melaksanakan rencana kapasitas terbaik produktif dan distribusi pembelian bahan. Selain itu, pelanggan bisa mendapatkan secara mendalam ke dalam operasi desain model produsen juga, dan logistik fungsi menyediakan fungsi informasi tripartit kolaborasi untuk pelanggan, pedagang merancang dan siap-membuat pakaian pedagang (bagian garis padat dalam Tabel 6).

5. KESIMPULAN
       Saat ini, arah taktik GLM Taiwan industri tekstil semua condong ke integrasi vertikal dengan anggota dalam rantai pasokan, dan di vertikal integrasi material dan segmen segmen kain berharap semua untuk bekerja sama dengan distributor hilir dan pedagang merek, untuk menciptakan merek material dan kain. Seperti operasi yang sebenarnya, pada operasi GLM anggota dalam dua segmen menekankan terutama distribusi urutan, multi-pabrik bahan distribusi optimasi, dan komputasi yang cepat kapasitas pabrik, tetapi operasi kolaboratif dengan pelanggan relatif sedikit. Jadi GLM operasi model produsen dalam dua segmen dapat memperkuat analisis informasi dengan pelanggan di masa depan, dan mengembangkan produk dengan pelanggan dalam desain kolaboratif, untuk berjuang untuk kesempatan yang pelanggan kunci menunjuk produsen bahan.

Tugas III (Resume) masalah sosial, kutipan dari artikel yang disadur dari www.smeindonesia.com
LINK: http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/1970/1/1/107552/Bahaya-Daya-Saing-RI-Melorot

Bahaya Daya Saing RI Melorot
Di tengah impian RI bercokol sebagai raksasa ekonomi dunia pada 2025, kita dikejutkan global competitiveness report World Economic Forum (WEF) 2011-2012.

Forum Ekonomi Dunia yang menggunakan dasar sembilan variabel itu, menurunkan peringkat daya saing Indonesia, dari 44 menjadi 46. Selain maraknya suap dan korupsi, masalah infrastruktur mencemaskan kaum pebisnis.

Peringkat menyedihkan ini mengulangi episode 2001. Kala itu IMD World Competitiveness Yearbook, badan pemeringkat daya saing dunia mencatat peringkat RI 46 dari 49 negara di dunia.

Persepsi negatif berimplikasi tak baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Tak hanya pengusaha besar yang kena getahnya, melorotnya peringkat daya saing mengancam usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Rakyat kecil yang berkubang kehidupan susah, kian sulit menggapai kesejahteraan. Fenomena daya saing lemah berimplikasi luas dalam ekspor. Ironis, terjadi di tengah perdagangan bebas dunia.

Di Asia, perdagangan bebas ASEAN-China telah membuat UMKM Tanah Air babak belur. Kita hanya tercenung menatap produk-produk makanan dan minuman Malaysia membanjiri Indonesia, terutama Kalbar.

Kendati negeri jiran pernah kita kuasai melalui Majapahit, Malaysia dan Singapura menunjukkan kecerdasan dibanding bangsa kita. Di antara buktinya, WEF menempatkan daya saing Malaysia kian cemerlang.

Peringkat daya saing Malaysia naik dari 26 menjadi 21. Singapura naik dari peringkat 3 menjadi 2. Jika pemerintah tetap membiarkan gurita korupsi, gagal membangun infrastruktur dan listrik masih byarpet, usaha rakyat terancam gulung tikar.

Naif, jika kita akhirnya mengonsumsi aneka barang asing yang notabene bisa kita ciptakan sendiri hanya karena harga tak kompetitif. Ancaman krusial ini sejatinya bukan rahasia umum. Hampir semua variabel yang dijadikan dasar WEF, sering dikoarkan pemerintah. Namun, berbagai program yang dibangga-banggakan pemerintah belum juga terwujud.

Sembilan variabel WEF, meliputi institusi (publik dan swasta), infrastruktur (termasuk pasokan listrik), makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar, kesiapan teknologi, business sophistication (bisnis kecanggihan) dan inovasi.

Stagnasi pembangunan infrastruktur, penyediaan listrik hingga tak jelasnya pemberantasan korupsi, memang bukan kondisi baik bagi dunia usaha, karena pasti memantik biaya tinggi.

Memprihatinkan, kemunduran daya saing terjadi di saat Malaysia, Singapura dan Thailand maju pesat. Sejatinya ekspor RI kuat, tapi daya saingnya kalah dengan produk sejenis negara lain.

Buruknya infrastruktur jalan, niscaya memicu tingginya biaya logistik. Belum lagi ketersediaan listrik, kerumitan birokrasi hingga keterbatasan akses. Contoh ekstrem, harga semen di Nabire Papua pernah mencapai Rp 1 juta per zak. Harga premium Rp 50 ribu per liter. Bagaimana mengembangkan usaha?

Misalnya, produk nasional Kijang Innova atau karburator mobil Mercedes buatan Probolinggo, Jawa Timur. Sayang keunggulan komparatif tak ditopang faktor penunjang, infrastruktur yang baik, listrik yang prima dan bebas suap maupun korupsi.

China bisa bercokol sebagai raksasa ekonomi dunia, perlu melipatgandakan infrastruktur saat era Deng Xiao Ping 1980-an, bahkan sejak zaman Mao Ze Dong. Prasarana jalan, listrik, telekomunikasi dan air, menjadi variabel vital kelancaran bisnis.

Pemerintah China bahkan memberlakukan hukuman mati bagi koruptor, karena jadi ancaman tumbuh-kembangnya dunia usaha. Negeri kita? Mari tunggu pembuktian presiden dan para pejabat negara yang mengemban amanah rakyat. (*)

Di sadur dari: http://smeindonesia.com/
Sistem Informasi Manajemen ( CHAPTER II) Sistem Informasi Manajemen ( CHAPTER II) Reviewed by Mac_Noumi on 13.12.00 Rating: 5

1 komentar:

  1. ingin tanya pak, saya pernah menyalin sejarah epc oleh prof sanjay sarma, http://datacomlink.blogspot.co.id/2015/11/a-history-of-epc.html lalu bagaimanakah proses registrasi sgtin (serializaed global trade item number) di Indonesia ya pak? terima kasih

    BalasHapus