Sistem Informasi Manajemen: Intisari BAB 1, studi kasus " NBA TEAMS MAKE A SLAM DUNK WITH INFORMATION TECHNOLOGY" serta video kasus " Walmart : (Youtube.com, Video “The High Cost of Low Price; 1-10)"
Chapter I:
Ringkasan BAB I
‘’Sistem Informasi Manajemen”
Pengertian Sistem informasi Manajemen ( SIM ).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri dari tiga kata yaitu Sistem, Informasi dan Manajemen. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda tetapi tetap dapat bekerja sama. Fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsinya ini, sistem harus memiliki komponen-komponen input, proses, keluaran, dan kontrol untuk menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna bagi pembuat keputusan. Sedangkan Manajemen adalah sekumpulan orang yang bertugas menjalankan suatu institusi atau lembaga (organisasi, perusahaan, instansi pemerintah). Manajemen bertugas menentukan tujuan lembaga, merencanakan kegiatan untuk satu periode mendatang, dan menjalankan rencana tersebut dengan melibatkan seluruh pihak terkait dalam lembaga tersebut.
(1) SIM adalah menyeluruh
Manajemen dalam SIM adalah serba melingkupi. Sebuah SIM melingkupi sistem informasi formal maupun informal, manual maupun berkomputer, termasuk juga Sistem Informasi Proyek, Sistem Informasi Perkantoran, Sistem Informasi Intelejen, Sistem Informasi Peramalan, Sistem Informasi Penopang Keputusan, proses data bisnis, dan sistem informasi khusus yang terstruktur.
(2) SIM adalah terkoordinasi
Komponen SIM tidak dikelola dari satu titik pusat organisasi, ada departemen pengguna, departemen pemroses data, dan fungsi pengolah data yang terpisah. Sedangkan koordinasi SIM dilakukan secara terpusat agar kerja SIM lebih efisien.
(3) SIM mempunyai Sub-Sistem Informasi
SIM adalah serangkaian Sub-Sistem, atau sistem komponen setengah terpisah yang merupakan bagian dari keseluruhan dan merupakan sistem yang terpadu.
(4) SIM terintegrasi secara rasional Sub-Sistem (kumpulan dari sistem yang semi terpisah)
adalah terpadu sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Integrasi membuat pemrosesan informasi menjadi efisiean dengan cara mengurangi pemrosesan antara (Intermediate Processing) dan peristiwa pemrosesan data yang sama oleh berbagai departemen, dan keuntungan yang menonjol adalah informasi diberikan dengan lebih singkat, lengkap, dan relevan.
(5) SIM mentransformasikan data ke dalam informasi dengan berbagai cara.
Apabila data diolah dan berguna bagi manajer tertentu untuk tujuan tertentu, maka ia menjadi informasi. Contoh: data biaya untuk organisasi tertentu dapat diringkas menjadi biaya keseluruhan, biaya variabel dan biaya standar.
(6) SIM meningkatkan produktivitas
SIM mampu melaksanakan tugas rutin seperti penyiapan dokumen dengan efisien, memberikan peringatan dini tentang masalah internal dan ancaman eksternal, mengingatkan adanya berbagai kesempatan, membantu proses manajemen normal, dan mendukung pengambilan keputusan.
(7) SIM sesuai dengan sifat dan gaya manajer
SIM yang dikembangkan harus mempertimbangkan faktor pengguna (user). Apabila SIM tidak sesuai dengan penggunanya maka SIM tidak efektif atau akan ditinggalkan oleh pengguna.
(8) SIM menggunakan kriteria mutu yang telah ditetapkan
SIM harus dirancang agar sesuai dengan toleransi terhadap kecepatan, relevansi, dan ketepatan informasi.
Syarat-syarat suatu SIM bermutu adalah:
(1) SIM harus dapat memisahkan antara jenis lingkungan dan penyediaan informasi dengan tingkat kecermatan informasi artinya SIM harus melihat bagian mana yang membutuhkan informasi, jangka waktu keputusan yang diambil, dan pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi atau perusahaan.
(2) SIM harus tepat dalam pengertian konsisten dengan informasi yang diberikan oleh bagian-bagian lain artinya pengolahan data dari masing-masing bagian harus konsisten sehingga tidak dihasilkan informasi yang bias.
(3) SIM harus mampu memberikan umpan balik (feed back) tentang efisiensi dan efektivitasnya.
(4) SIM harus mampu mengadaptasi tanggapan atas umpan balik dari kinerjanya. Hubungannya dengan poin ketiga artinya SIM dapat diperbarui atau disempurnakan.
(5) Pembagian data yang selektif. Kadang kala beberapa bagian atau manajer membutuhkan informasi yang sama sehingga SIM harus mampu memberikan kelengkapan yang memudahkan pengaksesan informasi oleh berbagai bagian atau manajer. Kelengkapan ini adalah sebuah basis data (database)
Alasan pentingnya mempelajari sistem informasi adalah:
(1) Pengaruh Globalisasi
Globalisasi adalah memudarnya batas-batas negara dalam kepentingan bisnis, pemerintah, dan masyarakat. Dalam kaitannya dengan ini, perusahaan harus mempunyai suatu sistem informasi yang mampu memberikan informasi kepada konsumen tidak hanya di daerahnya tetapi lebih luas.
(2) Perubahan lingkungan bisnis
Saat ini lingkungan bisnis telah berubah, yang dulunya perusahaan hanya memikirkan dirinya sendiri dan menganggap perusahaan lain sebagai pesaing yang harus dikalahkan, sekarang mereka harus mampu bersinergi sehingga dapat saling melengkapi.
(3) Perkembangan dunia industry.
Dunia industri dari waktu ke waktu semakin berubah. Perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan tersebut. Sekarang ini dunia informasi didominasi dengan internet sehingga perusahaan harus mampu mengikuti hal tersebut.
Chapter II.
System informasi manajemen dapat memberi banyak masukan positif yang dapat terus mengevaluasi mekanisme perjalanan bagi sebuah lingkungan organisasi manajemen.
Pada artikel berjudul “NBA Teams Make a Slam Dunk With Information Technology” dapat di ambil beberapa intisari atas pentingnya Sistem Informasi di terapkan:
1. Secara manajemen dapat memberi masukan terhadap:
a. Pengembangan strategi tim,
b. Dapat mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tim.
c. Control strategi pemain oleh pelatih.
(hal ini dapat dilakukan dengan melihat cuplikan pertandingan yang dissjikan oleh media pendukung seperti live television dan live actually internet system).
2. Nilai technology yang memberi nilai terhadap analisa perkembangan pemain dan kekuatan yang dimiliki tim, sehingga memberi efek langsung terhadap motivasi dan improvisasi pemain. Hal ini disebabkan oleh mudahnya setiap orang melihat aksi-aksi bintang basket dunia (NBA).
3. Memberikan peluang khusus terhadap nilai bisnis dan pencitraan yang lebih professional.
Chapter III:
Walmart Case.. (Youtube.com, Video “The High Cost of Low Price” 1-10)
The High Cost of Low Price
Intisari yang dapat disadur dari tampilan video yang ditampilkan.
Walmart adalah perusahaan retail (hypermarket chain) terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 3700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di 14 negara. Competitive advantage Walmart yaitu menjual produk bermerk dengan harga yang lebih murah. Walmart menjangkau berbagai lapisan konsumen dengan membagi usahanya menjadi beberapa segmen yaitu walmart discount stores, walmart super center, walmart neigbourhood market, marketside, dan walmart.com.
(WALMART; The High Cost of Low Price; teaser trailer from: YOUTUBE.COM)
about video: The High Cost of Low Price; 1-10
Walmart Strategy Untuk mewujudkan “ save money live better“, strategi yang digunakan oleh Walmart yaitu menjual produk bermerek dengan harga rendah melalui penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih.
Biodata Mahasiswa
Nama : Teuku Muhammad Noumi
N I M : 1009200020153
Angkatan LV / A
Angkatan LV / A
Sistem Informasi Manajemen: Intisari BAB 1, studi kasus " NBA TEAMS MAKE A SLAM DUNK WITH INFORMATION TECHNOLOGY" serta video kasus " Walmart : (Youtube.com, Video “The High Cost of Low Price; 1-10)"
Reviewed by Mac_Noumi
on
14.29.00
Rating:
Tidak ada komentar: