Sistem Informasi Manajemen (Chapter III) Ringkasan BAB III, Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon, Pearson Education Inc, 2011
BAB III
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI
3.1. Organisasi dan Sistem Informasi.
Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output.
Organisasi mempunyai ciri-ciri seperti mempunyai struktur organisasi yang jelas, memiliki rutinitas dan proses bisnis. Organisasi biasanya juga mempunyai lingkungan, budaya dan politiknya sendiri. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.
3.2. Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi dan Perusahaan.
Sistem informasi dan organisasi dimana keduanya digunakan untuk saling berinteraksi dan mempengaruhi. Sistem informasi juga terhubung dengan struktur, budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan pola kerja dan hubungan kekuatan yang telah mapan, sehingga sering ada kejanggalan yang cukup besar dari organisasi ketika sistem tersebut diperkenalkan. Hubungan yang rumit antara sistem informasi, kinerja organisasi dan pembuatan keputusan harus dikelola dengan cermat.
3. 3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
3. 3. 1. Model Daya Kompetitif Porter Dalam model daya kompetitif Porter, posisi trategis perusahaan dan strateginya bukan hanya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing tradisional langsungnya, tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang dan jasa pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi mmbantu perusahaan bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah, membedakan barang dan jasa, berfokus pada peluang pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemasok, meningkatkan batasan entri pasar dengan tingkat operasional yang sangat baik.
3. 3. 2 Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif
Terdapat empat strategi umum, yang masing-masing sering dimungkinkan dengan penggunaan teknologi dan sistem informasi, yaitu: kepemimpinan harga rendah, diferensiasi produk, berfokus kepada peluang pasar, dan menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.
3. 3. 3 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif
Karena internet, daya kompetitif tradisional masih bekerja, tetapi pesaingan kompetitif menjadi semakin ketat (Porter, 201). Tetapi, berlawanan dengan penilaian negatif Porter, Internet juga menciptakan kesempatan baru untuk membangun merek dan membangun dasar pelanggan yang sangat besar dan setia yang bersedia membayar premium terhadap merk tersebut, contohnya Yahoo!, eBay, BlueNile, Red Envelope, Overstock.com, Amazon.com, Google, dan masih banyak lagi. Dan juga, bersamaan dengan seluruh inisiatif bisnis yang dimungkinkan oleh TI, beberapa perusahaan jauh lebih baik dalam menggunakan Internet dibandingkan perusahaan lainnya, yang menciptakan kesempatan strategis baru untuk perusahaan yang berhasil.
3. 3. 4 Model Rantai Nilai Bisnis
Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis, dimana strategi kompetitif dan sistem informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas utama dan pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan. Aktivitas utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara aktivitas pendukung, memungkinkan pengiriman aktivitas utama. Rantai nilai perusahaan terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Rantai nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan standar dan konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan mitra nilainya.
3. 4. Menggunakan Sistem Untuk Keunggulan Kompetitif: Permasalahan Manajemen
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi sebagaimana produk, pelayanan, dan prosedur operasinya, mendorong organisasi menuju pola perilaku baru. Berhasil menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif merupakan hal yang menantang dan membutuhkan koordinasi yang tepat atas teknologi, organisasi, dan manajemen. Namun, tidak semua sistem informasi strategis itu menguntungkan, dan bisa jadi sangat mahal untuk dibangun. Banyak sistem informasi strategis yang dengan mudah dapat ditiru perusahaan lain sehingga keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan.Dalam hal ini, analisis sistem strategis diperlukan dan sangat membantu perusahaan.
REFERENSI:
Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. Management Information Systems: Managing The Digital Firm (10 ed). Pearson Education, Inc. (2011).
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI
3.1. Organisasi dan Sistem Informasi.
Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output.
Organisasi mempunyai ciri-ciri seperti mempunyai struktur organisasi yang jelas, memiliki rutinitas dan proses bisnis. Organisasi biasanya juga mempunyai lingkungan, budaya dan politiknya sendiri. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.
3.2. Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi dan Perusahaan.
Sistem informasi dan organisasi dimana keduanya digunakan untuk saling berinteraksi dan mempengaruhi. Sistem informasi juga terhubung dengan struktur, budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan pola kerja dan hubungan kekuatan yang telah mapan, sehingga sering ada kejanggalan yang cukup besar dari organisasi ketika sistem tersebut diperkenalkan. Hubungan yang rumit antara sistem informasi, kinerja organisasi dan pembuatan keputusan harus dikelola dengan cermat.
3. 3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
3. 3. 1. Model Daya Kompetitif Porter Dalam model daya kompetitif Porter, posisi trategis perusahaan dan strateginya bukan hanya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing tradisional langsungnya, tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang dan jasa pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi mmbantu perusahaan bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah, membedakan barang dan jasa, berfokus pada peluang pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemasok, meningkatkan batasan entri pasar dengan tingkat operasional yang sangat baik.
3. 3. 2 Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif
Terdapat empat strategi umum, yang masing-masing sering dimungkinkan dengan penggunaan teknologi dan sistem informasi, yaitu: kepemimpinan harga rendah, diferensiasi produk, berfokus kepada peluang pasar, dan menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.
3. 3. 3 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif
Karena internet, daya kompetitif tradisional masih bekerja, tetapi pesaingan kompetitif menjadi semakin ketat (Porter, 201). Tetapi, berlawanan dengan penilaian negatif Porter, Internet juga menciptakan kesempatan baru untuk membangun merek dan membangun dasar pelanggan yang sangat besar dan setia yang bersedia membayar premium terhadap merk tersebut, contohnya Yahoo!, eBay, BlueNile, Red Envelope, Overstock.com, Amazon.com, Google, dan masih banyak lagi. Dan juga, bersamaan dengan seluruh inisiatif bisnis yang dimungkinkan oleh TI, beberapa perusahaan jauh lebih baik dalam menggunakan Internet dibandingkan perusahaan lainnya, yang menciptakan kesempatan strategis baru untuk perusahaan yang berhasil.
3. 3. 4 Model Rantai Nilai Bisnis
Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis, dimana strategi kompetitif dan sistem informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas utama dan pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan. Aktivitas utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara aktivitas pendukung, memungkinkan pengiriman aktivitas utama. Rantai nilai perusahaan terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Rantai nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan standar dan konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan mitra nilainya.
3. 4. Menggunakan Sistem Untuk Keunggulan Kompetitif: Permasalahan Manajemen
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi sebagaimana produk, pelayanan, dan prosedur operasinya, mendorong organisasi menuju pola perilaku baru. Berhasil menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif merupakan hal yang menantang dan membutuhkan koordinasi yang tepat atas teknologi, organisasi, dan manajemen. Namun, tidak semua sistem informasi strategis itu menguntungkan, dan bisa jadi sangat mahal untuk dibangun. Banyak sistem informasi strategis yang dengan mudah dapat ditiru perusahaan lain sehingga keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan.Dalam hal ini, analisis sistem strategis diperlukan dan sangat membantu perusahaan.
REFERENSI:
Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. Management Information Systems: Managing The Digital Firm (10 ed). Pearson Education, Inc. (2011).
Sistem Informasi Manajemen (Chapter III) Ringkasan BAB III, Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon, Pearson Education Inc, 2011
Reviewed by Mac_Noumi
on
06.19.00
Rating:
Tidak ada komentar: