Most Recent

Tembakau (Nicotiana)

         Tembakau (Nicotiana, spp. L) atau lebih sering dikenal dengan Nicotiana Tabacum, merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di tempat tinggi (dataran tinggi) atau di wilayah ketinggian. Lebih familiar dengan penamaan lainnya "tobaco" "tabaga" "tabacco". Tanaman ini banyak dijumpai di wilayah ketinggian, menurut berbagai sumber bacaan dan pengamatan yang saya ketahui (pada saat menulis di blog ini) kira-kira di wilayah yang mempunyai ketinggian diatas 500 MDPL (normalnya tumbuh sehat di kawasan itu). Tanaman Herbal ini, mempunyai tinggi batang normal sampai kira-kira 1,8 meter (6 kaki) dan memiliki karakteristik daun yang meruncing dan dapat mempunyai (normal) panjang daun sekitar 30 CM (1 kaki). Tumbuhan Herbal ini kebanyakan tumbuh normal dan baik di kawasan Pegunungan. Dikawasan tempat saya tinggal (wilayah Aceh / Banda Aceh) tidak pernah ada jenis tanaman ini, melainkan di kawasan Wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara (kawasan Pegunungan) ada beberapa tempat yang tumbuh dan ditanami oleh Petani Tembakau di Wilayah itu. Tapi, disini (tulisan ini) saya tidak akan membahas "tempat tumbuh dan penyebarannya di Aceh dan Wilayah manapun" melainkan mencoba mengurai beberapa hal yang tak kalah penting akan jenis tumbuhan herbal ini. Beberapa aspek penting menurut beberapa tinjauan dari kegunaan, dan nilai ekonomi juga serta fenomena penting terhadap "Tembakau", saya rasa perlu untuk di inventarisir dalam bentuk rangkuman (setidaknya menjadi arsip pribadi saya).
 
Beberapa Manfaat Tembakau (saya kutip dari berbagai referensi), antara lain sebagai berikut;
  1. (Tembakau sebagai Penghalau Ulat). Larva sering sekali menyukai jenis tanaman-tanaman yang tumbuh kehijauan (baik di kebun maupun tempat lainnya) dan dijadikan sebagai tempat tinggalnya. Larva ini kemudian (siklus) hidupnya berubah menjadi ulat, sehingga disaat menjadi ulat akan dapat menghancurkan tanaman dalam keadaan begitu cepat dan pasti dalam hitungan beberapa minggu. Salah satu cara yang dapat menghilangkan "hama" ini adalah dengan menggunakan bubuk pyrethrum (bunga pyrethrum yang sudah kering dihancurkan dan dicampur dengan tembakau, biasanya ini bersifat bubuk) dan dilarutkan dengan air sehingga mudah disemprotkan pada tanaman yang sudah terkena serangan hama "ulat" ini.
  2. (Tembakau sebagai Penghalau Hama Lipan). Pada item ini, campuran dari bawang putih, tembakau dan air adalah mediasinya, dengan cara dibasahkan pada tanah. Cairan ini sangat berbau menyegat, dan dipastikan tidak akan menyebakan efek samping (karena menurut saya, tidak bercampur dengan larutan kimia yang berbahaya).
  3. (Tembakau dapat menjadi Obat Nyamuk). Hal ini dapat dilakukan dengan metode sederhana. Cukup merendam beberapa lebar daun tembakau selama 1 (satu) minggu. Kemudian airnya akan bercampur dengan nikotin yang dihasilkan dari daun tembakau itu. Nikotin inilah yang nantinya dapat menjadi obat nyamuk. Sangat ideal bila dipergunakan dengan (spray), sebab dapat disemprotkan dengan merata sesuai kebutuhan. Sekali lagi saya menyimpulkan, ini tidak mengandung zat-zat kimia dan unsur kimia yang berbahaya.
  4. (Tembakau menekan bahaya bisa gigitan). Metode atau hal ini saya dapat langsung di India (saat mempunyai kesempatan berkunjung ke Negeri ini beberapa tahun silam). Hampir semua warga masyarakat India percaya, bahwa daun tembakau dapat mengurangi dan menghilangkan bekas bisa (racun) gigitan ular. Cukup dengan mengunyah daun tembakau sampai agak renik, kemudian membasuhnya ke anggota tubuh yang telah terkena efek gigitan ular itu. Tidak hanya sampai disitu, pada satu kesempatan berdialog dengan salah seorang Dokter di India. Beberapa Rumah Sakit di Kawasan New Delhi, telah mengembangkan ramuan daun tembakau dan menjadi "serum" yang nantinya juga digunakan sebagai obat penghilang racun bekas gigitan ular tersebut. Saya sangat kagum dengan hal ini, ternyata inovasi medis berbahan alami juga terjadi disini.
  5. (Tembakau sebagai Obat Pilek dan Pasta Gigi). Metode ini juga saya dapat dan perhatikan sesuai dengan prilaku masyarakat di India. Untuk obat mengatasi pilek, saya perhatikan daun tembakau dicampur dengan beberapa "akar batuk" sejenis tanaman liar berdaun bergerigi dengan nama latin (Leptotaenia Multifida). setelah mencampurnya (setelah mengalami proses dipanaskan) langsung diminum. Mereka juga yakin metode ini dapat mengatasi Penyakit Asma dan TBC. Para ahli medis pun membenarkan hal ini. Saya terkesima dengan pola hidup mereka yang masih sangat "arif" dengan sumber alam. Untuk Pasta Gigi, mereka sering mengeringkan daun tembakau, dan ditumbuk menjadi bubuk. Sehingga dapat langsung dipergunakan saat membersihkan gigi. Hal inilah yang menginspirasi beberapa Laboratorium Kesehatan didunia ini untuk menciptakan berbagai produk kesehatan dalam bentuk pasta gigi "berbahan baku utama" daun Tembakau. Sangat impresif dan taktis!
      Adapun untuk tinjauan ekonomi, tembakau merupakan sumber penerapan cukai terbesar untuk perekonomian nasional yang telah disumbang oleh beberapa industri rokok yang ada di tanah air. Untuk pengembangan nilai guna lainnya, dapat diterapkan dengan komanditer unggulan pada tahap persuasif dan pengembangan kawasan perkebunan rakyat. Beberapa aspek penting lainnya, dapat kita temukan dengan banyaknya industri rakyat dikawasan tertentu yang mengandalkan tembakau sebagai bahan baku pada tiap industri yang dilakukan mereka secara efektif dan konsisten.
 
          Akhirnya, saya dapat menyimpulkan bahwa tembakau merupakan salah satu penghasil "gagasan" pada berbagai lini industri, medikal, dan beberapa sektor lainnya yang mengedepankan nilai guna bahkan sama halnya dengan efisiensi bahan baku berbagai industri yang berperan dalam pengembangan Sumber Ekonomi Nasional. Tembakau juga dapat menjadikan nilai-nilai komoditi yang dapat dikembangkan pada subsektor vital. Jadi, jangan heran jika tembakau juga menjadikan beberapa Kota di Indonesia dan Dunia sebagai "ikon" yang mudah dikenali dan menjadikannya sebagai "tren" wisata dengan kunjungan tekstural. Juga, saya membaca sebuah artikel di salah satu Media Nasional yang mengangkat "kharisma" tembakau dan bakal inovasi sebagai jangkauan energi di Indonesia dan Dunia. http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/tembakau-bahan-bakar-masa-depan . Suksesor dari ini semua merupakan daya saing dan parameter dari produk unggulan yang dihasilkan oleh tembakau. Saya rasa, pemaknaan dan proses menyimpulkan ini semua masih sangat sederhana. Beberapa bentuk masukan masih sangat diperlukan dalam pengembangan dan karya tulis berikutnya. Semoga bermanfaat. (Selesai / TM. Noumi, 13 Februari 2016)
 
Sumber Kepustakaan untuk pengembangan nilai ekonomi:
 
Sumber Gambar:  Dokumentasi Foto Pribadi saya rekam di Temanggung, Jawa Tengah pada 4 April 2015 silam.
Tembakau (Nicotiana) Tembakau (Nicotiana) Reviewed by Mac_Noumi on 12.44.00 Rating: 5

Tidak ada komentar: