Most Recent

Sampah : Masalah Dunia Modern ?



               Kalau ada yang bilang “sampah adalah sesuatu yang tidak berguna” berarti itu mungkin ia sedang keliru. Karena sampah merupakan suatu bahan baku yang kalau mengalami olahan dengan bumbu kreasi bakal menjadi sesuatu yang bernilai guna. Sampah yang masih dapat di daur ulang, merupakan awal dari sumber ide dan masukan yang bernilai tinggi bagi mereka yang mempunyai daya nalar, daya kreatif, daya sabar yang luar biasa. Tak mudah membentuk karakter itu, hanya bermodalkan kesabaran dan ketelitian saja tidak cukup. Justru harus di ikuti dengan komitmen dan konsistensi tinggi, dalam melaksanakan aktivitas mulia (mendaur ulang sampah) menjadi sesuatu yang berdaya guna tinggi itu.

      
       Banyak yang dapat diseimbangkan dengan ide-ide kreatif akan bagaimana bijaknya mengelola sampah itu. Dari bahan-bahan (yang dulunya dianggap sampah) kaleng bekas, karet, kaca, kain, bahkan unsur alam seperti kayu, daun, akar bahkan kotoran sekalipun. Asumsi tepat dalam membaurkan ide dan bahan baku dari sampah menjadi “produk” berguna itu, adalah memulai dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari sesuatu yang kecil tentunya. Sebab dalam melaksanakan hal seperti itu, sangatlah tidak tepat jika harus terpaksa bahkan dipaksa dalam pelaksanaannya.

             
         Sampah yang telah di daur ulang, akan menjadi poros dalam mendukung segala tindakan bahkan berbagai program yang mengisyaratkan dan mengupayakan percepatan implementasi bernilai ekonomi kreatif, sarat minat bakat dan potensi mandiri, sampai pada hakikat penciptaan lapangan kerja jika dikembangkan dalam skala menengah dan besar.

             
           Pada pandangan reaktif, hal seperti itu menjadi pacuan bagi lintasan ide-ide kreatif. Secara umum jika ini dikatakan subyektif pada tatanan “Ekonomi Kreatif”. Selebihnya adalah pemahaman dan pengaplikasian pada konteks “Daur Ulang”. Tidak hanya sampah, segala sesuatu yang dapat membuat pandangan positif secara estetika, pragmatis, bahkan persuasif dapat dikembangkan dalam paket “trust in brand” pencitraan produknya. Ada banyak kesamaan dengan karya-karya yang dikemas dalam “bakat-minat” kreatif. Salah satunya dapat kita lihat pada sesi karya, bagaimana sampah yang awalnya merusak pandangan dari segala bentuk dapat di daur ulang menjadi bernilai guna tinggi. Sampah yang dikelola dengan baik, tentunya dapat menjadikannya bentuk atau produk yang tepat pula.

           
         Dalam aspek dinamis, Islam tentunya. Kebersihan dianjurkan untuk menghasilkan segala sesuatu yang nantinya dapat dikatakan sebagai “Ibadah” produk yang sangat mulia tentunya. Anjuran dan pesan hikmah selalu kita terima dalam hal menjaga kebersihan. Secara tidak langsung, sampah dan hubungannya telah diajarkan pada kita semua dalam menjaga, mengelola dan mendaurnya. Hanya saja, bagaimana kita sikapi bersama secara dewasa dan bijaksana. Pertanyaan mendasar untuk mengakhiri tulisan yang dangkal ini, “bagaimana perilaku kita dalam merespon masalah sampah ini? “. Sebab, sampah merupakan salah satu masalah dunia dan setiap negara saat ini, tidak tertutup kemungkinan sampai masa mendatang. Tidaklah logis, jika semua ide positif penduduk dunia ini tentang masalah sampah, sampai kini belum ada solusinya. Mulailah dari kehidupan sederhana pada kita. Semoga di Ridhai oleh Sang Khaliq. (***)


Banda Aceh, 14 Januari 2016.
           
           
Sampah : Masalah Dunia Modern ? Sampah : Masalah Dunia Modern ? Reviewed by Mac_Noumi on 10.36.00 Rating: 5

Tidak ada komentar: