Perlakuan terhadap keseimbangan, terutama alam. Setidaknya dimulai dari lingkungan yang kecil sampai kepada yang besar, menjadi tolak ukur dalam menciptakan keselarasan dan terciptanya "Ruang Hijau". Memulai dari sesuatu yang kecil dan sederhana, tetapi mempunyai nilai yang besar dan sarat makna adalah tantangan pertama yang harus kita lalui dengan bijak dan dewasa. Hal ini disebabkan oleh efek yang akan timbul dari sikap awal tadi, perbuatan yang tulus dan sepenuh hati tentunya akan mendapatkan hasil yang bagus tentunya. Banyak hal yang dapat kita ciptakan dari kita sendiri, memulai dari kegiatan-kegiatan kecil tentunya. Seperti, tidak membuang sampah sembarangan, membuat tempat pembuangan sampah yang baik untuk sampah organik dan anorganik, membersihkan lingkungan tinggal kita dari banyaknya kotoran dan sampah yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan kita sehari-hari dan berakibat menimbulkan bibit-bibit penyakit tentunya, dan masih banyak lagi hal-hal sederhana yang tidak mustahil dapat kita bentuk dengan penuh kecintaan dan kesadaran tentunya.
Konsep penghijauan dapat juga kita mulai dari lingkungan rumah kita sendiri. Membuat kebun mini dan Taman Sederhana Kreatif meruapakan langkah awal untuk estetika Hijau pada konsep di luar rumah. Tidak mengherankan jika akhir-akhir ini di banyak kita jumpai rumah-rumah dengan pola taman yang sangat beragam bentuk dan desain tanaman itu sendiri tentunya. Secara tidak langsung, hal ini menjadi pencerminan positif dari hal yang tepat dalam pemaknaan yang harfiah terhadap pentingnya menciptakan keseimbangan lingkungan dan kestabilan sistem penghijauan sederhana dan penting serta sarat dengan totalitas artistik keindahan. Disini terlepas dari hal-hal yang bersifat dengan gaya hidup, sehingga ada beberapa hal dari konsep tersebut sering di angkat sebagai simbol pencitraan yang sangat tidak sesuai dengan tujuan yang sebenarnya.
Berlandaskan kepedulian yang nyata, dapat kita jumpai beberapa jiwa heroik pada berbagai lapisan masyarakat, banyak kita temukan ada yang masih sangat peduli dengan hal tersebut bahkan tujuan mereka sendiri sebenarnya prihatin dengan krisis dan kejanggalan yang selama ini terjadi. Ada yang membuat sistem pembibitan pohon yang bersifat produksi bahkan sampai ke hal yang bersifat sensitif dengan kehdupan. Kemudian dibagi secara cuma-cuma melalui berbagai aksi serta dijual kepada berbagai kalangan sebagai wujud penciptaan profit yang stabil untuk membiayai berbagai hal yang dibutuhkan selama pembibitan berlangsung. Sampai kepada Pengrajin yang menciptakan unsur batu dan batang pohon yang kemudian menjadi hasil yang bernilai terhadap pendukung kestabilan alam, seperti batu dan semen yang di buat menjadi panel yang kemudian dilepas dan ditanam dilautan atau bibir pantai, yang diharapkan dapat menjadi rumah (Terumbu Karang) buatan sebagai tempat tinggal ekosistem bawah laut, bahkan sampai kepada hal kepedulian terhadap pengerukan pantai dan sungai oleh efek abrasi bahkan kesengajaan para "Makhluk Berakal" yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan kepentingan "Hari Ini" daripada "Hari Esok" sebagai wujud peninggalan terhadap anak cucu sebagai generasi penduduk bumi yang akan datang. Sangat tepat, tentunya mereka tidak pernah mengharapkan imbalan dari siapapun bahkan para birokrat dalam bentuk "Pemerintah" sebagai pencitraan yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pelaksanaan sikap yang sangat bagus itu. Para Pahlawan Lingkungan ini, akan tidak pernah berhenti berbuat sampai semua orang mencintai dirinya sendiri, tidak menyiksa alam dan menjadikan lingkungan Hijau sebagai pusat Inspirasi dan Ketentraman dalam Kehidupan. Para Pahlawan Lingkungan ini, adalah julukan yang tepat bagi semua mereka yang tulus dalam melaksanakan kelangsungan dan proses dinamis dalam menciptakan dan menjaga keseimbangan kehidupan, dinamis dan bermartabat tentunya.
Persoalan yang mendasar adalah bagaimana mensyukuri berbagai Karunia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas ciptaannya. Sederhananya, Tuhan menciptakan seluruh Makhluk Hidup dan Unsur Kehidupan untuk saling menghidupi bukan untuk saling merusak. Tuhan memberi kehidupan untuk Kehidupan yang sebenarnya kelak. Sudah banyak kontribusi yang diberikan Lingkungan untuk Kita Semua, akan tetapi yang harus kita pertanyakan adalah, "apakah kita sudah berterima kasih kepada lingkungan kita? " dan "bagaimana wujud terima kasih itu kita wujudkan kepadanya? ".
............................Banda Aceh, 04 05 2015.............................
Jangan Lupakan (Lingkungan Hidup kita)
Reviewed by Mac_Noumi
on
09.46.00
Rating:
Tidak ada komentar: